.

.

sejarah tari tor tor dari sumetera utar

Tortor tari telah ada sejak abad ke-13 dan ke dalam budaya Batak. Tortor adalah seni tari dengan menggerakkan seluruh tubuh dengan dipandu irama gondang, dengan pusat gerakan di tangan dan jari-jari, kaki dan telapak kaki, punggung dan bahu. Penari Tortor biasa disebut dengan Panortor. Gondang digunakan sebagai alat musik tradisional Batak Toba gondang sabangunan. "Tor-tor" berasal dari suara hentakan kaki penari pada rumah-rumah papan adat Batak. Para penari bergerak dengan iringan Gondang. Batak Toba Tortor merupakan tarian kuno dari Batak Toba yang berasal dari Sumatera Utara yang meliputi Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir dan Samosir. Sebelumnya digunakan sebagai tarian ritual Tortor pengajuan batin kepada roh-roh leluhur yang terkait dengan dunia lain. Ritual ini dilakukan dengan menggunakan beberapa patung yang terbuat dari batu. roh dipanggil dan "masuk" ke patung-patung batu, dan kemudian patung-patung bergerak seperti menari, tapi dengan gerakan kaku. Gerakan dalam bentuk gerakan kaki (mengangkat-mengangkat) dan gerakan tangan. 
Perkembangan kehidupan tradisi Batak Toba Tortor dimulai dengan pengenalan Kristen di tanah Batak. misionaris Kristen di Tanah Batak telah membuat batasan penggunaan Tortor dan gondang sabangunan. Hal ini dikenakan pada Batak Toba telah beralih ke agama Kristen. Gereja membuat pembatasan bahwa Tortor disertai sabangunan gondang hanya boleh dimainkan atau dilakukan pada event-event tertentu yang berkaitan dengan kegiatan sosial, misalnya, dalam upacara tradisional, pernikahan dan ini dilakukan harus izin dari Gereja atau pertama kali dibuka atau mulai Gereja. Ini berarti bahwa kegiatan ini akan terhindar dari keyakinan lama Batak Toba yang menurut memahami kekristenan tidak sesuai dengan ajaran Kristen. 
Dalam kegiatan Tortor disertai dengan gondang sabangunan, salah satu penari (panortor) akan bertindak sebagai paminta gondang. Paminta gondang ini meminta gondang (lagu) untuk dimainkan dan sekaligus bertindak sebagai pemimpin kelompok penari (panortor). Paminta gondang, seseorang harus memiliki pengetahuan tentang gondang yang dimainkan dan perlu tahu umpasa (pantun, petatah-petitih) yang selalu menemani kegiatan manortor (menari Tortor). Jenis gondang dimainkan adalah sama dengan nama dari Tortor akan dilakukan.Misalnya di Gondang mencicipi pertama adalah Tortor pada awalnya itu berarti bahwa segala sesuatu di bumi pada awalnya ada yang menciptakan
Dalam melakukan Tortor tari, Batak Toba masih memegang teguh konsep Na Tolu Dalihan. Konsep Na Tolu Dalihan ini yang juga mengatur posisi peserta upacara dalam acara adat yang berlangsung. Dalihan Na Tolu adalah tiga posisi penting di override Batak kekerabatan bangsa yang tinggi dan filosofis dalam kehidupan Batak. 
ertama, Hula-hula Tondong, yaitu Grup posisinya "di atas", yang disebut Somba Marhula Hula yang berarti harus hormat kepada keluarga pihak istri untuk mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan. Kedua, Tubu atau Sanina, yaitu sekelompok orang yang posisi "sejajar" nya. Posisi yang adalah teman / kerabat semarga, sehingga disebut Manat Mardongan Tubu, artinya menjaga persaudaraan untuk menghindari pertempuran. Ketiga, sekelompok orang, yaitu Boru posisi "bawah". Posisi yang adalah adik dari klan suaminya dan partai, ayah perempuan partai keluarga. Jadi dalam hidup ini

.

.

BACA JUGA YANG INI